Cari di Blog Ini

Senin, 14 Januari 2013

Teknologi Antariksa China, Dari Satelit Bumi Hingga Pesawat Luar Angkasa

Perkembangan teknologi antariksa yang sudah diraih dan dikuasai China cukup fenomal. Secara mandiri China mampu menguasai teknologi perjalanan ruang angkasa. 60 tahun sebelumnya, bisa dikatakan China mustahil melakukan itu semua, terlebih begitu sedikitnya warga negara China saat itu yang mengabdikan diri pada riset ilmu pengetahuan dan teknologi, tercatat kurang dari 500 orang di seluruh negeri tirai bambu itu. Namun berkat kemauan keras dan ketekunan serta dukungan politik penuh, kini China mampu berdiri sama gagahnya dengan Amerika Serikat dan Rusia yang telah terlebih dulu mengeksplorasi angkasa luar.
Peluncuran roket antariksa China
Peluncuran roket antariksa China
Perkembangan Industri Penerbangan dan Antariksa China

Teknologi antariksa berawak adalah teknologi terpadu dengan 7 sistem, antara lain roket, pesawat antariksa, pengukuran dan pengontrolan serta telekomunikasi, sekaligus juga merupakan proyek yang paling rumit, paling berbahaya dan berskala terbesar di dunia dewasa ini. Wakil Komando Umum Proyek Antariksa Berawak China Zhang Jianqi mengatakan, bila tidak terdapat iptek dan kemampuan riset ilmiah yang sangat maju, bergerak di luar kabin pesawat antariksa tidak mungkin terwujud.

Tapi, semua itu merupakan hanya impian saja bagi orang China pada 60 tahun silam. Saat itu, China tidak hanya tidak memiliki roket pembawa pesawat antariksa, tapi juga tidak memiliki barisan tenaga iptek yang mampu bersaing secara internasional, semua tenaga yang mengabdikan diri pada riset iptek di seluruh negeri hanya tercatat kurang dari 500 orang.

Pada masa awal berdiri RRT, pemerintah mengutamakan pengembangan industri iptek dengan menyusun program pengembangan iptek jangka panjang. Pada tahun 1964, China berhasil mengadakan peledakan bom atom pertama yang mengejutkan dunia. 3 tahun kemudian, tahun 1967, bom hidrogen pertama di China berhasil diledakkan. Pada tahun 1970, satelit bumi buatan China pertama yaitu Dongfanghong 1 berhasil diluncurkan ke antariksa. "dua bom dan satu satelit" itu tidak saja meningkatkan kekuatan iptek dan pertahanan China, serta meletakkan kedudukan penting China di arena internasional, tapi juga menyediakan prasyarat teknologi dan tenaga terampil bagi usaha penerbangan dan antariksa.

Penanggung jawab terkait Kementerian Iptek China Mei Yonghong mengatakan: "Iptek China sudah berkembang sampai tingkat tertentu, kami sudah memiliki sistem bidang ilmu yang lengkap. Selain itu, kami sudah memiliki sumber tenaga iptek yang kaya, termasuk tenaga riset dan pengembangan. Semua itu sudah menempati kedudukan terdepan di dunia."

Sejak tahun 1978, China mulai melaksanakan kebijakan reformasi dan keterbukaan terhadap dunia luar. Sejak itu, China mulai mempraktekkan pikiran strategis "Iptek adalah tenaga produktif pertama" dan mulai aktif mengorganisasi pelaksanaan sejumlah proyek iptek. Oleh karena itu, dalam puluhan tahun saja, usaha iptek China telah mencapai kemajuan luar biasa dan kekuatan iptek melonjak. Penduduk China menikmati sepenuhnya perubahan kehidupan sangat besar yang didatangkan hasil iptek, sementara juga merasa bangga karena kemajuan iptek China.

Proyek antariksa berawak dihidupkan secara resmi sejak awal 1990-an. Sebelum tugas antariksa berawak dilaksanakan untuk pertama kali, China secara mandiri meneliti, mengembangkan dan meluncurkan lebih dari 50 satelit bumi buatan dalam 15 bentuk. Selain itu, China juga secara mandiri meneliti dan mengembangkan belasan jenis serian roket pembawa "Longmatch" dengan membawa 70 lebih satelit domestik dan asing ke angkasa.

Pada Oktober 2003, China untuk pertama kali melakukan penerbangan antariksa berawak, Astronot Yang Liwei berhasil menumpang pesawat antariksa terbang di antariksa selama 21 jam. Pada tahun 2005, dua astronot China berhasil terbang di antariksa selama 5 hari. Pada September 2008, 3 astronot China dengan menumpang Pesawat Antariksa Shenzhou 7 terbang selama hampir 3 hari di antariksa. Selama penerbangan itu, Astronot Zhai Zhigang melakukan perjalanan untuk pertama kali bagi orang China di angkasa.

Bersamaan dengan itu, sorotan mata orang China diarahkan ke bulan yang lebih jauh lagi. Pada Oktober 2007, satelit eksploitasi bulan China pertama, Chang`e 1 berhasil diluncurkan. Satu tahun kemudian, Chang`e 1 berhasil menyelesaikan berbagai tugas eksploitasi yang ditetapkan semula. Pendesain Umum Proyek Eksploitasi Bulan China Sun Jiazhong mengatakan: "Sebelumnya, semua kegiatan antariksa China pada pokoknya dilakukan di angkasa dekat bumi, yaitu angkasa yang berjarak hanya dalam puluhan ribu kilometer dari bumi saja. Setelah kami menguasai teknologi antariksa yang tertentu, kami selayaknya akan mengekploitasi ke angkasa yang lebih jauh lagi, dan pos pertama adalah bulan."

Sementara itu, proyek penelitian dan pengembangan pesawat ukuran besar yang ditinggal selama bertahun-tahun akhirnya diterima baik pemerintah pada tahun 2007. Insinyur senior PT Perseroaan Industri Teknologi Penerbangan China Gan Liwei mengatakan, China berpengharapan memiliki pesawat ukuran besar buatan sendiri pada tahun 2020.

Pendesain Umum Pesawat Antariksa Shenzhou 7 Zhou Jianping mengatakan, impian terbang ke angkasa orang China baru saja mengayunkan langkah pertama, serta mendorong usaha penerbangan dan antariksa China meningkat ke taraf baru.

indonesian.cri.cn