Cari di Blog Ini

Senin, 27 Februari 2012

Remaja Ini Selamat Meskipun terjatuh Dari Ketinggian 1.067 Meter Karena Parasut Tak Berfungsi

Terjun Payung (Sky Diving). ZonaAero
Terjun Payung (Sky Diving)
Selamat Meski Terbelit Tali Parasut saat Terjun

Keajaiban benar-benar menyelimuti Greg Benson. Remaja 18 tahun itu lolos dari maut setelah menghantam tanah dengan kecepatan lebih dari 80 kilometer per jam ketika melakukan terjun payung. Dia hanya mengalami cedera ringan. Pengalaman tersebut diungkapkan Benson untuk kali pertama dan dipublikasikan surat kabar Inggris Daily Mail, Minggu (26/2). Tidak disebutkan tanggal atau hari kejadiannya. Hanya, Benson melakukan terjun payung itu akhir pekan lalu.

Ketika itu, mahasiswa Fakultas Teknik Kimia di Strathclyde University, Glasgow, Skotlandia, tersebut ikut serta dalam acara terjun payung untuk keempat kali sepanjang hidupnya. Benson pun terbang dengan pesawat Cessna 206 dari Bandara Strathallan di Kota Perthshire, sekitar 100 kilometer dari Glasgow. Begitu berada pada ketinggian 3.500 kaki (sekitar 1.067 meter), dia terjun dari pesawat. Saat itu Benson melakukan kesalahan saat melompat. Dia terjun tanpa terkendali sehingga tali parasut membelit kakinya. Akibatnya, parasut yang terpasang di tubuhnya tidak dapat terbuka dengan benar. Tubuh Benson pun jatuh dan menghunjam dengan keras di areal bandara. Situasi itu membuat cemas sejumlah orang yang menyaksikan. Benson langsung saja dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans udara. Ajaibnya, dia tidak perlu lama di rumah sakit. Setelah 48 jam dirawat, dia diizinkan pulang.

Meski tujuh tulang tubuhnya dan dua ruas tulang belakangnya patah, luka gores yang dialami Benson hanya di bagian dagu. Luka itu akibat kena tali pada helm yang dikenakannya. "Saya sempat melihat sekilas ke arah tanah saat terjatuh. Lalu, saya terbanting dan semuanya tiba-tiba berubah menjadi gelap," terang Benson menuturkan pengalamannya. "Tak lama kemudian, saya tersadar dan instruktur bilang kepada saya bahwa ambulans sedang dalam perjalanan ke sini," lanjutnya.

Sebelumnya, Benson mampu menyelesaikan terjun secara solo (sendirian) tiga kali. Selanjutnya, dia pun menjalani latihan terjun tahap kedua. Pada tahap ini, setiap penerjun harus melakukan dummy pull. Dalam latihan, parasut dilepaskan tali statis yang terpasang pada pesawat. Para penerjun pun harus menunjukkan bahwa mereka menempatkan diri dengan melepaskan diri atau menarik dari pegangan. Nah, saat terjun dari pesawat, posisi Benson justru terbalik. Akibatnya, tali parasut melilit atau membelit kaki kanannya. Begitu parasut agak terbuka, lajunya pun tertahan hingga hanya 80 kilometer perjam. "Bukannya saya tidak takut sama sekali. Tetapi, saya tidak merasakannya. Saya berpikiran logis saja, dan tidak emosional," papar Benson.

Sang ayah, Daniel, 50, bertutur bahwa instruktur-instruktur lain justru paling cemas atas insiden yang menimpa Benson. "Ketika saya ceritakan bahwa dia (Benson, Red) hanya terluka ringan, mereka bilang mustahil. Mereka mengira anak saya tak selamat," terang pensiunan polisi tersebut.

The British Parachute Association sejauh ini masih menginvestasi kejadian yang dialami Benson. Tetapi, petugas keselamatan John Hitchen hanya menyebut kasus itu sebagai "kecelakaan yang tidak biasa".

www.jpnn.com