Maskapai penerbangan bertarif murah (low cost carrier/LCC), Citilink, siap melepaskan diri (spin off) dari induknya PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk paling lambat April tahun 2012 ini. Pasalnya, Kementerian Perhubungan telah menerbitkan izin usaha untuk PT Citilink Indonesia. "Perlu waktu sekitar 90 hari untuk mengurus semuanya. Jadi kalau izin usahanya keluar sekarang kemungkinan April selesai. Oleh karena itu kami targetkan paling lambat April tahun ini Citilink sudah menjadi perusahaan tersendiri, lepas dari Garuda Indonesia," ujar Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Elisa Lumbantoruan kemarin. Saat ini Citilink merupakan unit bisnis strategis (strategic bussines unit) Garuda Indonesia.
Eliza menyebut, surat izin usaha itu merupakan langkah awal bagi Citilink untuk berpisah "(spin off)" dari Garuda Indonesia. Pada tanggal 27 Januari lalu, Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan izin usaha bagi Citilink dengan nomor SIUAU/NB 027. Selanjutnya Citlink perlu mengajukan izin menjadi operator penerbangan (Aircraft Operator Certificate) kepada Kemenhub. "Setelah dapat SIUP, sekarang kita menunggu AOC," terangnya.
Selama belum terbit AOC maka segala tanggung jawab operasional maupun perizinan terkait Citilink masih harus dilakukan oleh manajemen Garuda Indonesia. Jika spin off selesai dilakukan maksimal April nanti, maka segala hal bisa dilakukan oleh manajemen Citilink sendiri. Mengenai susunan Direksi Eliza mengaku masih harus melalui tahap fit and proper test. "Dalam beberapa minggu ke depan akan kita ajukan nama-namanya," kata dia.
Saat ini Citilink merupakan unit bisnis strategsi Garuda yang menyediakan jasa penerbangan berbiaya murah (low cost carrier/LCC) dan masih beroperasi dengan kode penerbangan Garuda Indonesia (GA). "Saat ini kami mengoperasikan sembilan pesawat jenis Boeing 737-300 dan Airbus A320 untuk melayani delapan kota tujuan seperti Jakarta, Surabaya, Denpasar, Batam, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar dan Medan," tuturnya.
Hingga akhir 2012, PT Citilink Indonesia akan mengoperasikan sebanyak 20 armada yang terdiri dari 1 Boeing 737-400 dan 6 Boeing 737-300 dan 13 Airbus A320."Selain itu Citilink juga akan menerima sebanyak 25 pesawat baru Airbus 320s mulai tahun 2014 hingga 2018 sebagai tindak lanjut dari kontrak pembelian 25 pesawat baru Airbus A320s antara Garuda dengan Airbus.
Melalui kontrak pembelian tersebut juga disepakati opsi penambahan A320s sebanyak 25 pesawat."Pada Agustus 2011 lalu, Citilink telah meluncurkan business plan baru dan melaksanakan brand refresh dengan tampilan logo (go green) yang lebih segar. Dengan tampilan baru tersebut, Citilink siap menyambut persaingan pasar LCC di domestik dan regional. "Kita akan membuka beberapa destinasi baru seperti Jogjakarta, Padang dan Pekanbaru," jelasnya.
www.jpnn.com