Lapangan terbang Notohadinegoro di Kabupaten Jember, Jawa Timur, akan difungsikan sebagai bengkel pesawat karena tidak ada maskapai yang tertarik untuk menjajaki lapangan tersebut sebagai lapangan terbang komersial. Hal tersebut terungkap dalam rapat dengar pendapat pejabat di Dinas Perhubungan Kabupaten Jember dengan Komisi C DPRD setempat. "Daripada lapangan terbang Notohadinegoro terbengkalai, lebih baik difungsikan sebagai bengkel perawatan pesawat karena tidak semua maskapai penerbangan memiliki bengkel sendiri," kata Kepala Dinas Perhubungan Jember, Djuwarto.
Menurut dia, ada perantara yang akan mempertemukan Pemkab Jember dengan pihak maskapai Lion Air yang tertarik untuk menggunakan lapangan terbang Notohadinegoro sebagai bengkel pesawat. "Saya akan bertemu dengan perantara itu dan pihak Lion Air dalam minggu ini. Mudah-mudahan maskapai penerbangan berbiaya murah itu tertarik dengan lapangan terbang Notohadinegoro untuk difungsikan sebagai bengkel pesawat," paparnya.
Untuk menunjang keberadaan bengkel tersebut, lanjut dia, perlu juga dibuka sekolah penerbangan dan sekolah pramugari, agar bisa menyerap tenaga kerja dari di Kabupaten Jember. "Saya pesimistis ada maskapai yang 'melirik' Lapangan Terbang Notohadinegoro untuk penerbangan komersial karena selama beberapa tahun terakhir tidak ada yang tertarik, sehingga alternatif yang memungkinkan adalah difungsikan sebagai bengkel pesawat," katanya menjelaskan.
Sementara Ketua Komisi C DPRD Jember, M. Asir, merespons positif tentang wacana lapangan terbang yang akan dijadikan bengkel pesawat salah satu maskapai penerbangan di Indonesia. "Memang awalnya keinginan warga Jember ingin memiliki bandara sendiri, namun sejauh ini tidak ada maskapai yang tertarik untuk mendaratkan pesawat di sana, sehingga lapangan terbang itu terbengkalai," tuturnya.
Politisi PDIP itu berharap Dinas Perhubungan Jember juga membuat analisis secara detail untuk memberikan kontribusi pendapatan asli daerah, apabila lapangan terbang Notohadinegoro tersebut dijadikan bengkel pesawat.
Pembangunan megaproyek lapangan terbang Notohadinegoro yang dirintis oleh mantan Bupati Jember Samsul Hadi Siswoyo dimulai sejak tahun 2001 dan sudah menghabiskan anggaran dalam APBD sebesar Rp30 miliar. Awal tahun 2005, mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (almarhum) pernah mendarat di lapangan terbang Notohadinegoro Jember bersama Menteri Perhubungan saat itu Hatta Rajasa dan didampingi Bupati Samsul Hadi Siswoyo dengan menggunakan pesawat jenis Fokker.
Kemudian pada tahun 2009, Bupati Jember MZA Djalal mencoba melakukan terobosan untuk menyewa pesawat melalui kerja sama dengan PT Aero Express International selama tiga bulan untuk mempromosikan Jember, namun merugi.
www.surabayapost.co.id