Paris Air Show |
PT Garuda Indonesia Maintenance Facility (GMF) AeroAsia mendapatkan kontrak senilai USD 101,3 juta. Anak usaha PT Garuda Indonesia yang bergerak dalam bidang perawatan pesawat terbang tersebut saat ini juga berencana mengembangkan bisnisnya di pasar Eropa yang akan direalisasikan di Paris Air Show mendatang. Menurut Vice President Sales and Marketing GMF Jemsly Hutabarat, kontrak perawatan pesawat terbang senilai USD 101,3 juta tersebut didapatkan perusahaan ketika mengikuti ajang Singapore Air Show. Kontrak tersebut merupakan kesepakatan kerja sama PT GMF AeroAsia dengan berbagai maskapai. Di antaranya United Airways, Vietjet Air, HAK LAG Inc, Sriwijaya Air, Travira Air dan Orix Aviation, Bombardier, Pacific Air, dan lainnya.
Jemsly menuturkan, perjanjian kerja sama perawatan pesawat berlaku untuk jangka waktu 3 sampai 5 tahun sesuai kesepakatan dengan customer. Sedangkan jenis perawatan meliputi perawatan C-Check hingga D-Check untuk beragam jenis pesawat seperti B737-Series, A320, MD80, B747-Series, engine, dan komponen. Di samping perawatan pesawat juga mengacu pada kapabilitas yang dimiliki oleh GMF. "Sebenarnya selain kontrak perawatan pesawat, perusahaan melakukan kontrak perjanjian untuk business development sebesar USD 35,25 juta sehingga total business opportunity yang didapatkan perusahaan sebesar USD 136,55 juta. Tetapi perusahaan juga melakukan kerja sama dengan Bombardier dalam hal ASF," kata Jemsly Hutabarat di Jakarta.
Untuk kerja sama dengan Bombardier yang merupakan pabrik pesawat asal Kanada ini, Jemsly mengatakan, GMF AeroAsia dipercaya sebagai Approved Service Facilities (ASF)-nya di Asia Pasific. Sehingga dengan kepercayaan ini, GMF AeroAsia menjadi ASF Bombardier keenam di seluruh dunia. Kondisi tersebut tentu membuka peluang GMF untuk lebih mengembangkan sayap usahanya di kawasan Asia Pasifik.
Selain itu, peran sebagai ASF Bombardier di Asia Pasifik juga membuka peluang menguasai market share untuk dikuasai oleh GMF makin besar. Alasannya, saat ini pesawat dengan daya angkut sekitar 100 penumpang semakin diminati maskapai-maskapai dalam negeri dan regional. Bahkan, diperkirakan saat ini sudah ada beberapa maskapai yang telah melakukan pemesanan pesawat tersebut guna melayani rute-rute pendek. Semisal untuk memenuhi kebutuhan penumpang Indonesia Timur. "Peran GMF menjadi ASF Bombardier di Asia Pasifik semakin meningkatkan level GMF di pasar perawatan global. Penunjukan ini juga tidak lepas dari keputusan Garuda Indonesia membeli sekitar 18 unit Bombardier untuk melayani penerbangan rute domestik dan regional melalui Makassar, Medan, dan Balikpapan pada akhir 2012 ini. Untuk 5 pesawat Bombardier jenis CRJ1000 Next Generation rencananya akan didatangkan pada Oktober hingga Desember 2012. Perusahaan juga sedang mengusahakan approval dan MRO-network dari berbagai perusahaan manufaktur (pabrikan) pesawat, komponen, dan mesin," terang Jemsly.
Sementara Corporate Communication PT GMF AeroAsia, Mohamad Aviv, menatakan bahwa angka kontrak kerja sama yang didapatkan perusahaan adalah bentuk kompilasi dari kontrak-kontrak yang telah dilakukan GMF dengan beberapa maskapai penerbangan domestik dan internasional yang juga didapatkan saat mengikuti Singapura Air Show dan lainnya.
Dijelaskan, saat ini perusahaan sedang melakukan penjajakan untuk kembali mengikuti even internasional Paris Air Show. Tujuannya GMF yang selama ini juga telah melayani perawatan Bombardier, HAK LAG yang beroperasi di Inggris serta perusahaan maskapai di Paris, ingin mengembangkan usahanya memasuki pasar Eropa. "Untuk rencana korporasi ke depan mungkin perusahaan akan masuk ke pasar Eropa setelah kami ikut Paris Air Show nanti. Peluang perusahaan untuk masuk Eropa sangat besar, karena sebelumnya perusahaan juga sudah ada kerja sama dengan perusahaan luar negeri. Kami yakin sanggup," tegasnya.
www.jpnn.com