PT Garuda Indonesia Tbk memberikan 10 unit pesawat Airbus A320 kepada anak usaha PT Citilink Indonesia. Dengan pesawat baru ini, Citilink sebagai maskapai penerbangan murah (low cost carrier/LCC) dapat beroperasi secara mandiri pada pertengahan 2012 ini.
Pada tahun ini, menurut Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar, seluruh anak usaha Garuda memiliki kinerja optimal, baik dari sisi operasional maupun keuangan. "Kami targetkan tahun ini menjadi tahun bagi perusahaan untuk menjadi maskapai kelas dunia. Tahun ini sebanyak 21 pesawat datang, dan 10 di antaranya untuk memperkuat Citilink yang akan mengambil pasar maskapai penerbangan murah yang begitu besar," katanya, Sabtu (25/2), dalam acara Family Gathering Garuda Indonesia di Eco Park Ancol, Jakarta.
Untuk menjadi maskapai kelas dunia, menurut Emirsyah, tidak cukup hanya dengan memperbanyak armada, tetapi juga penataan organisasi dan memperkuat sumber daya manusia (SDM). Penataan organisasi salah satunya dengan memisahkan (spin-off) unit bisnis strategis menjadi perusahaan mandiri yang akhirnya bisa memperbesar kontribusi pendapatan bagi perusahaan induknya. "Dalam upaya memperkuat peran SDM, kami juga mencanangkan tahun ini sebagai tahun bebas narkoba di Garuda Indonesia. Jadi, SDM Garuda harus bebas narkoba," ucap dia.
Sekadar informasi, Centre for Asia Pacific Aviation pernah menyatakan bahwa pada 2015 mendatang pangsa pasar Citilink akan menjadi 20 persen, sedangkan pada 2011 jumlah penumpang Citilink sebanyak 1,6 juta orang atau naik 42 persen dibanding jumlah penumpang pada tahun sebelumnya. Namun, angka ini hanya 3 persen dari jumlah penumpang kelas tarif murah di Indonesia. Di sisi lain, pesawat Citilink akan menjadi 50 unit selama empat tahun ke depan dari saat ini hanya sembilan unit. Citilink memiliki hub (penghubung) penerbangan di Surabaya dan Jakarta.
www.suarakarya-online.com