Pesawat ARJ 21-700 |
Rencana PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) membeli 40 pesawat jet dari China mendapat restu dari Menteri BUMN Dahlan Iskan. Jika tidak membeli pesawat, Dahlan khawatir Merpati bisa mati. "Kalau ngga tambah pesawat tambah mati. Kan pertumbuhan penumpang di Indonesia tidak bisa distop dan terus meningkat. PT Pelni saja penumpangnya turun terus semua pindah ke pesawat," kata Dahlan di Kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (21/2/2012).
Dijelaskan Dahlan, skema pembelian pesawat tersebut memang belum jelas. Namun Ia mengingatkan selama tidak seperti pembelian MA-60 yang lewat Subsidiary Loan Agreement (SLA) pemerintah setuju saja. "Skemanya belum jelas dan saya tidak mau skema MA60. Mohon maaf Merpati itu saya tidak akan memberikan persetujuan kalau skemanya seperti MA-60 lewat SLA dan saya juga nggak setuju kalau pakai dana PMN (Penyertaan Modal Negara). Pokoknya saya ngga setuju kalau memerlukan penjaminan negara," ungkapnya..
Dahlan menambahkan, seandainya skemanya memakai kredit ekspor bisa diterima. Maupun dengan menggunakan skema seperti melalui leasing atau lessor pesawat. "Saya sebetulnya oke saja kredit ekspor, karena ada offset sekitar 40% dengan PT DI. Kalau skema MA-60 ngga setuju saya tapi mungkin skemanya leasing jadi oke silahkan," kata Dahlan.
Seperti diketahui, PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) memesan 40 pesawat jet ARJ 21-700 buatan Commercial Aircraft Corporation of China (Comac) berbarengan dengan pameran 'Singapore Airshow 2012".
finance.detik.com