Cari di Blog Ini

Senin, 25 Februari 2013

Bandara Lekunik Rote NTT Kembali Dioperasikan Untuk Penerbangan Perintis

Pemerintah kembali mengoperasikan Bandara Lekunik Rote yang berlokasi di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur, untuk melayani penerbangan perintis di kawasan tersebut. Sebelumnya, Bandara Lekunik Rote sudah dua tahun tidak melayani kegiatan penerbangan. Pemerintah memandang perlu kembali mengoperasikan bandara penerbangan perintis tersebut untuk memudahkan akses jalur udara ke Kabupaten Rote Ndao yang langsung berbatasan dengan negara Timor Leste dan Australia tersebut.
Bandara Lekunik Rote, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur. ZonaAero
Bandara Lekunik Rote, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Penerbangan Perintis Ke Rote Ndao Kembali Dibuka

Setelah vakum selama dua tahun terakhir, penerbangan perintis ke Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kini kembali di buka pada tahun 2013 ini. Rote Ndao adalah daerah perbatasan Indonesia – Australia. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Bruno Kupok, kepada SP di Kupang, Minggu (24/2), mengatakan, pembukaan kembali penerbangan jalur perintis itu merupakan bantuan dari pemerintah pusat untuk membuka daerah terpencil dan daerah perbatasan yang selama ini sulit dijangkau dengan transportasi udara, kata Bruno Kupok.

Menurut, Bruno Kupok, pada tahun 2013, ada dua penerbangan perintis yang dibuka, yakni penerbangan Kupang - Rote Ndao dan Penerbangan Belu - Alor. Sebelumnya, di NTT ada lima penerbangan Perintis, yakni penerbangan Kupang - Sabu Raijua, Sabu Raijua - Waingapu, Sabu Raijua - Ende, Kupang - Belu, dan Penerbangan Kupang –Kisar Provinsi Maluku.

Kembalinya pembukaan penerbangan menuju Rote Ndao, Belu dan Alor lanjut Bruno, karena daerah tersebut merupakan daerah perbatasan RI – Australia dan Republik Demokratik Timor Leste yang mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat. Sebelumnya dua tahun yang lalu memang ada penerbangan perintis menuju rote Ndao yang dilayani oleh maskapai penerbangan TransNusa. Namun dalam perjalanan tidak ada kesepahaman antara Pemerintah kabupaten Rote Ndao dan pihak TransNusa sehingga penerbangan menuju Rote ndao dihentikan oleh pihak TransNusa. "Saya tidak mengetahui masalahnya secara rinci, tapi dalam perjalanan penerbangan perintis itu dihentikan," Ujar Bruno Kupok.

Bruno Kupok, menambahkan, dibukanya lintasan perintis itu untuk membuka daerah yang terisolir sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Sebab NTT merupakan provinsi kepulauan sehingga sangat membutuhkan transportasi udara, laut dan darat yang memadai untuk masyarakat NTT, tambah Bruno.

www.beritasatu.com