Lion Air |
Seiring dengan berhentinya operasional maskapai Batavia Air di dunia penerbangan, dipastikan akan berdampak kepada pelayanan penerbangan di Berau. Pasalnya, maskapai tersebut adalah maskapai jenis boeing yang pertama kali mendarat di Bandara Kalimarau 2008 silam. Saat ini hanya tinggal tiga maskapai yang melayani rute Berau, yaitu Sriwijaya Air, Trigana Air dan Kalstar Aviations. Sementara maskapai Lion Air yang telah mendapat rekomendasi Bupati Berau Makmur HAPK untuk melayani rute Berau sejak akhir Januari tadi harus menunda operasionalnya. Penundaan tersebut, karena pihak maskapai diminta untuk mengubah jadwal penerbangan ke Berau. Akibatnya, pihak maskapai harus menyusun schedule baru dan kemungkinan besar baru bisa beroperasi pertengahan Februari mendatang. "Kami masih menyusun schedule ulang sesuai slot time (jadwal penerbangan) yang disarankan," jelas Manager Lion Area Kalimantan, Irlan, melalui pesan singkatnya Jumat (1/2/2013) kemarin.
Penyusunan schedule ulang yang berujung kepada penundaan pelayanan operasional tersebut, membuat Bupati Berau Makmur HAPK kecewa. Pasalnya, atas nama pemerintah kabupaten pihaknya telah menyetujui bahkan memberi rekomendasi kepada maskapai yang terkenal dengan harga tiket yang lebih murah itu, untuk membuka rute ke Berau. Bahkan jadwal yang disampaikan pihak maskapai dengan dua kali penerbangan dalam sehari, mulai pukul 06.15 wita, dan berakhir pukul 21.00 Wita juga telah mendapat persetujuan. Namun jadwal penerbangan itu ternyata belum mendapat persetujuan dari pihak otoritas Bandara Kalimarau. "Saya kecewa kenapa hanya karena jadwal penerbangan bisa tertunda, sementara penerbangan ini sangat dibutuhkan, terlebih saat ini ada maskapai penerbangan yang berhenti beroperasi," ungkap Makmur kepada wartawan, Jumat kemarin.
Rencana penerbangan lebih pagi sekitar pukul 06.15 Wita, menurut Makmur tidak ada masalah. terlebih kondisi terminal baru Bandara Kalimarau juga bisa dioperaasikan 24 jam. Jika hanya beralasan tenaga teknis yang bekerja di bandara, dikatakan Makmur sangat tidak profesional. "Penerbangan di Berau ini kan tidak tiap menit. Meskipun ada yang pagi, tapi ada waktu istirahat karena beberapa jam berikutnya baru ada penerbangan lagi. Jadi kalau soal tenaga bukan alasan yang tepat," ungkapnya.
Makmur berharap pihak penyelenggara operasional Bandara Kalimarau dapat bekerjasama dengan pemerintah kabupaten dalam membangun transportasi udara. Kebijakan Pemkab yang telah membangun terminal dan menarik sejumlah maskapai penerbangan melayani rute Berau, dikatakan Makmur sudah maksimal. Namun jika tidak didukung dengan penyelenggara teknis maka tidak akan memberikan hasil memuaskan bagi pelayanan kepada masyarakat. "Ini saya harapkan menjadi pemahaman kita bersama. karena kebijakan kita ini untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," tandasnya.
www.sapos.co.id