Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara |
Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) membutuhkan jaringan penerbangan citylink guna memperkuat transportasi udara daerah tersebut, agar mampu mendukung pariwisata berkembang lebih maju. "Transportasi udara di Sulawesi Utara masih perlu ditambah bila ingin mengembangkan daerah ini menjadi daerah pariwisata menarik dan citylink merupakan salah satu jalan keluarnya," kata Chief Executive Officer (CEO) Aryaduta Group, Jessy Quantero, di Manado, Jumat (1/2/2013).
Jessy mengatakan, sedikitnya transportasi udara ke Kota Manado menjadi salah satu kendala sehingga pariwisata daerah ini tidak mampu berkembang sebagaimana harapan. "Keterbatasan penerbangan ke Bandara Sam Ratulangi Manado menyebabkan tiket penerbangan menjadi sangat mahal. Ini jelas tidak menguntungkan untuk pengembangan sektor pariwisata," kata Jessy.
Jessy mencontohkan, harga tiket penerbangan dari Jakarta ke Singapura masih jauh lebih murah ketimbang datang ke Sulut, padahal jaraknya tidak jauh berbeda. "Tiket penerbangan yang mahal tersebut jelas tidak menguntungkan untuk pariwisata, karena itu pemerintah daerah harus mencari solusi, dan citylink adalah salah satu jalan terbaik yang perlu diupayakan pemerintah daerah," kata Jessy.
Kota Manado dan daerah lainnya di Sulut, menurut Jessy, merupakan potensi pariwisata yang sangat kuat, sumber daya alamnya luar biasa indah. Ini jelas merupakan peluang baik, untuk itu maka transportasi udara harus diperkuat. Penerbangan ke Bandara Sam Ratulangi Manado terus berkurang setelah Batavia Air menutup penerbangannya. Saat ini penerbangan dari Bandara Sam Ratulangi Manado praktis hanya dilayani empat maskapai penerbangan yakni Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air dan Merpati.
travel.kompas.com